Cover Majalah Tempo yang penuh Misteri
Kali ini saya mau mencoba Kupas Tuntas terkait Cover Majalah Tempo yang terbit tanggal 7 April 2014 beberapa bulan lalu, yang menjadi perbincangan hangat di social media dan situs yang paling aktif penggunanya di dunia maya, KasKus misalnya. Cover yang diterbitkan sebelum hari pencoblosan pada 9 April itu memuat gambar calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo dan calon presiden dari Gerindra Prabowo Subianto.
Berbagai tafsiran yang muncul pun beragam, mulai dari laki-laki bermata tiga yang disebut Dajjal, hingga perempuan di bawah Prabowo yang disebut Sadako.
Saking hebohnya cover tersebut, saya mencoba untuk mengumpulkan informasi untuk Anda. Informasi ini dikumpulkan tidak dengan tangan kosong alias asal menebak, tapi saya berusaha mendapatkan infonya dari sumber-sumber yang terlibat dengan pembuatan cover tersebut. Sebagian adalah tafsiran tandingan untuk Anda dari saya sendiri.
Berikut hasil informasi yang Kami kumpulkan.
Pertama, turunkan dulu ekspetasi Anda mengenai cover Majalah Tempo. Bagi sebagian dari Anda yang percaya ada Dajjal dalam cover tersebut, sungguh akan mudah dipatahkan dari penemuan Kami ini, apalagi bagi Anda yang merasa melihat Sadako di cover tersebut.
Menurut informasi yang dirangkum, tim Majalah Tempo telah mendiskusikan (dengan santai) terlebih dahulu cover tersebut sebelum terbit. Ini merupakan kebiasaan umum di Tempo, semua rubrik, tulisan, opini, bahkan cover akan dibawa ke rapat ruang redaksi. Begitu juga dengan cover ini.
Karena itu, cover ini adalah hasil rembukan semua anggota rapat redaksi, mulai dari pemred, redaktur eksekutif, hingga redaktur pelaksana.
Simbol-simbol:
Berbagai tafsiran yang muncul pun beragam, mulai dari laki-laki bermata tiga yang disebut Dajjal, hingga perempuan di bawah Prabowo yang disebut Sadako.
Saking hebohnya cover tersebut, saya mencoba untuk mengumpulkan informasi untuk Anda. Informasi ini dikumpulkan tidak dengan tangan kosong alias asal menebak, tapi saya berusaha mendapatkan infonya dari sumber-sumber yang terlibat dengan pembuatan cover tersebut. Sebagian adalah tafsiran tandingan untuk Anda dari saya sendiri.
Berikut hasil informasi yang Kami kumpulkan.
Pertama, turunkan dulu ekspetasi Anda mengenai cover Majalah Tempo. Bagi sebagian dari Anda yang percaya ada Dajjal dalam cover tersebut, sungguh akan mudah dipatahkan dari penemuan Kami ini, apalagi bagi Anda yang merasa melihat Sadako di cover tersebut.
Menurut informasi yang dirangkum, tim Majalah Tempo telah mendiskusikan (dengan santai) terlebih dahulu cover tersebut sebelum terbit. Ini merupakan kebiasaan umum di Tempo, semua rubrik, tulisan, opini, bahkan cover akan dibawa ke rapat ruang redaksi. Begitu juga dengan cover ini.
Karena itu, cover ini adalah hasil rembukan semua anggota rapat redaksi, mulai dari pemred, redaktur eksekutif, hingga redaktur pelaksana.
Simbol-simbol:
Seruling, tentu saja ini adalah symbol yang menunjukkan bahwa capres-capres ini berusaha untuk ‘mendendangkan’ rayuan-rayuan pada para partai peserta politik untuk mendukungnya pada saat Pilpres beberapa bulan lalu.
Baju putih. Jika Anda perhatikan bahwa Jokowi dan Prabowo akhir-akhir ini sering menggunakan baju putih, bahkan saat pendaftaran, ya prediksi saya, tim Tempo sudah melihat kebiasaan ini sejak lama, biasanya symbol putih ini digunakan untuk menyatakan, bahwa capres tersebut netral bisa menerima partai dengan latar belakang ideologi apa pun, baik islam, nasionalis, maupun yang setengah-setengah hehe.
3. Simbol metal di tangan Jokowi, sebenarnya ini hanya ciri khas dari Gubernur DKI Jakarta yang menyukai band Metallica.
4. Pendukung berseragam merah. Ada yang bapak tua dan tak berkepala. Bapak tua, menurut prediksi Saya dan hasil penelusuran, mereka adalah elit-elit PDIP yang sebenarnya tak happy jika Jokowi menjadi capres PDIP. Rumor mengenai elit PDIP ini sudah kita dengar, mereka awalnya tak berani memberi dukungan pada Jokowi, tapi menunggu ‘petunjuk ibu’ alias petunjuk Ketua Umumnya Megawati Soekarno Putri. Menurut salah satu pendukung Jokowi di internal partai, para elit ini sudah merasa nyaman dengan posisinya di partai berlambang banteng moncong putih tersebut, hingga mereka tak punya nyali untuk berada di barisan terdepan mendukung Jokowi. Kalau pun ada yang mendukung, mereka tak menunjukkan jati dirinya, mungkin digambarkan dengan pria berjas merah yang tanpa kepala.
- Orang-orang asing yang menghiasi cover. Tebakan Anda benar soal ini, bahwa negara-negara asing sebelumnya telah melihat potensi Jokowi menjadi tokoh masa depan, apalagi sejak dia dianugerahi sebagai walikota terbaik di dunia. Di situ terlihat gambar perempuan berambut putih, beberapa menyebut dia adalah Ratu Elizabeth, atau mungkin Hillary Clinton? Who knows.
Kiri : Mirip Hatta Rajasa. Kanan : Mirip Ratu Elizabeth/Hillary clinton
- Pria-pria berjas warna-warni yang mengantri di depan Jokowi. Gambar ini menunjukkan prediksi Tempo mengenai tokoh-tokoh yang pada waktu cover ini dibuat berusaha mendekati Jokowi. Salah satunya adalah pria berjas biru yang berambut putih dan mengangkat tangan, tapi wajahnya tertutupi. Menurut tebakan Saya dia adalah Hatta Rajasa. Kenapa Hatta? Karena sesungguhnya politisi PAN ini diisukan pernah mendekati Megawati secara diam-diam agar bisa bersanding dengan Jokowi. Hatta, menurut kabar yang belum bisa diverifikasi, bahkan menawarkan sejumlah dana untuk menanggung kampanye pilpres. Kalau soal dana ini masuk akal kan, karena bersama Prabowo saja, Hatta bagi-bagi tanggungan dana kampanye, 40:60.
- Di depan Jokowi juga nampak pria berjas hijau dan berkopiah, dia adalah Suryadharma Ali. Menurut prediksi, tim Tempo saat itu menduga PPP akan merapat ke Jokowi, tapi seperti di gambar itu, pria berjas hijau itu tampak tak bersemangat, mungkin karena belum deal ya. Kalau sama Pak Prabowo kan udah deal dan sudah dapat kursi. Toh PPP juga sempat pecah waktu itu, sebagian mendukung kubu Jokowi, sebagian mendukung kubu Prabowo.
- Pria gendut yang berbaju hitam melambai-lambai, sesungguhnya sosok ini mirip sekali dengan Mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq. Ini mungkin hanya perasaan saja ehhehe. Tapi kalau benar, itu berarti sudah ada informasi sejak cover ini dibuat, jika PKS akan merapat ke Gerindra jauh-jauh hari.
Mirip Luthfi Hasan Ishaq
- Laki-laki yang memakai jam tangan. Pertama laki-laki berjas biru yang memakai jam tangan, kami tebak jam tangannya bermerek Rolex, sebab sosok pria itu mirip sekali dengan Presiden PKS saat ini Anis Matta. Terbukti Anis Matta saat ini mendukung Prabowo maju sebagai presiden. Lalu pria kedua adalah Jenderal Moeldoko dan ‘jam tangan mewahnya’ yang sempat dia banting itu, gara-gara ditulis media Singapura. Posisi Moeldoko saat itu adalah memantau kedua kandidat, sebagai seorang panglima TNI ia memang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan tanah air.
Kiri Biru: mirip Anis Matta Kanan: mirip Muldoko
- Nah mari kita bahas bagian horrornya, pria bermata tiga, dan perempuan berambut panjang. Baiklah bagi yang percaya inikonspirasi Yahudi sebaiknya anda bersiap-siap kecewa.Pria yang bermata tiga itu menggambarkan intelejen. Dalam setiap Pilrpes tentu saja, ada yang mengawasi, yakni intelejen. Ingatkah Anda siapa saja jenderal-jenderal yang mendukung Jokowi? Salah satunya adalah mantan Ketua Badan Intelejen Nasional Hendropriyono. Nah saudara-saudara, intelejen dalam hal pemilu ini pasti akan ikut ‘nongkrong’ di antara kampanye, acara amal, dan berbagai rapat-rapat pemenangan pemilu. Begitulah sosok intelejen digambarkan dalam cover ini. Kalian para capres, pasti terus mereka awasi. Lalu siapa perempuan yang kalian sebut Sadako itu? Pemirsa… dia adalah staf biasa dari Prabowo. Alkisah konon Tempo berkunjung ke rumah Prabowo, di rumah itu semua asistennya laki-laki. Dan tiba-tiba muncullah seorang perempuan. Usut punya usut, ternyata dia adalah satu-satunya perempuan yang menjadi staff Prabowo. Kontan, perempuan ini menarik perhatian tim Tempo, dan hingga saat ini sosoknya masih misterius. Akankah dia menjadi Ibu negara kita jika Prabowo pada saat pilpres kemarin terpilih jadi presiden? (just kidding guys)
Mata 3 menggambarkan Intelejen dan Perempuan misterius diduga staff prabowo
- Sosok selanjutnya adalah pemilik Republik Cinta si Ahmad Dhani, yang ini tidak perlu Kami jelaskan bukan? Karena gelagat Ahmad Dhani untuk mendukung Prabowo sudah bisa tercium tim Tempo dari awal. Tapi sosok ini juga mirip dengan salah satu designer graphis Tempo, kemungkinan wajahnya hanya ditempel untuk meramaikan cover.
Mirip Ahmad Dhani
- Yang terakhir, bersiap-siaplah kembali kecewa dengan prediksi Anda yang muluk-muluk. Tengoklah dengan sangat seksama beberapa wajah yang terpampang di cover. Anda akan menemukan wajah-wajah pimpinan redaksi Tempo. Yupz betul. Coba perhatikan dua pria berkacamata yang berjambang dan yang berkaus oranye. Pria berkacamata yang berjambang menggunakan kemeja putih tersebut adalah Arif Zulkifli alias Azul. Dia adalah pimpinan redaksi (pemred) Majalah Tempo. Sedangkan pria di sebelah Azul adalah Budi Setyarso, dia adalah redaktur senior yang membidangi desk nasional di Majalah Tempo. Keduanya adalah orang-orang yang terlibat dalam pembuatan cover ini. Ada juga pria dengan kacamata dan jambang yang baru saja dicukur, posisi di bawah Azul. Wajah pria ini tak bisa dielakkan mirip dengan mantan Pemred Majalah Tempo Thoriq Hadad. Konon ada juga wajah dedengkot Tempo Bambang Harymurti (BHM) di cover tersebut, tapi tim Kami sulit menemukan, di sebelah mana kah sosok BHM? Ada yang tahu? Wajah-wajah redaktur senior Tempo ini bukan sekali ini saja muncul, dalam beberapa cover mereka juga kerap muncul. Coba Anda tengok edisi 100 Surga Tersembunyi Indonesia, wajah mereka juga muncul di cover. Dan kemunculan wajah-wajah mereka di cover kali ini di depan Prabowo bukan berarti mereka mendukung mantan Jenderal Kopassus yang dianggap bertanggungjawab melenyapkan puluhan aktivis pada tahun 1998 itu, melainkan hanya untuk hiasan cover semata.
- Gedung-gedung yang menjadi latar belakang. Tidak ada yang istimewa dari gedung-gedung itu, itu hanya gedung-gedung pencakar langit yang sangat popular di Jakarta. Kecuali Anda menemukan ada gedung Kementerian BUMN atau Bank Pelat Merah yang terpampang di cover itu. Itu lebih menarik. Sebab konon untuk menjadi calon presiden dibutuhkan uang triliunan, dan menggarong duit dari proyek-proyek BUMN adalah salah satu cara untuk mendapatkan dana tersebut. Sepertinya kalau isu terakhir ini, tim investigasi Tempo yang akan menelisiknya. Ehhehe :D
Demikian analisa terkait Misteri Cover majalah Tempo, semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar